Sabtu, 29 Juli 2017

Kisah Manik Angkeran dalam Bahasa Indonesia & Inggris

Manik Angkeran ( Bahasa Indonesia )


Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran.

Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa

Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantu anakya.
Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.

Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih

Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga berputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejak-nya dijilat sang Naga.

Mendengar kernatian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.

Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang memisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali. 

Manik Angkeran ( Bahasa Inggris )


In ancient times in the kingdom of Daha lived a Brahmana named Sidi Mantra is very famous powers. Sanghyang Widya or Batara Guru rewarded him with property and a beautiful wife. After years of marriage, they got a child they named Manik Angkeran.

Although Manik Angkeran is a handsome and clever young man but he has a bad character, that is like gambling. He often lost so he was forced to risk the wealth of his parents, even owed to others. Unable to pay the debt, Manik Angkeran asked his father for help to do something. Sidi Mantra fasted and prayed for the help of the gods

Sidi Mantra goes to Gunung Agung by overcoming all obstacles. Arriving at the edge of the crater of Mount Agung, he sat cross-legged. As he rang the bell he read a spell and called the name of the Dragon Besukih. Not long after that the Dragon came out. After hearing the intention of the arrival of Sidi Mantra, Dragon Besukih stretched and from his scales came out gold and diamonds. After saying thank you, Sidi Mantra excused himself. All the goods he got given to Manik Angkeran in the hope he will not gamble anymore. Of course not long afterwards, the treasure is gone for the bet. Manik Angkeran once again ask his father for help. Of course Sidi Mantra refused to help his son.
Manik Angkeran heard from his friend that the treasure was obtained from Mount Agung. Manik Angkeran knew to get there he had to read a spell but he never learned about prayers and spells. So, he just brought a bell that was stolen from his father when his father slept.

After arriving at the crater of Mount Agung, Manik Angkeran sounded his gentle. Fearful of him when he saw the Dragon Besukih

Manik Angkeran was amazed to see the gold, diamonds, and gems in front of him. Suddenly there is an evil intention arising in his heart. Because he wanted to get more treasures, with a quick lightning cut tail Dragon Besukih when Dragon revolves back to the nest. Manik Angkeran immediately fled and not overtaken by the Dragon. But because of the magic of the Dragon, Manik Angkeran burned to ashes when his trace was licked by the Dragon.

Hearing the death of his son, Sidi Mantra's sorrow is unsaid. Soon he visited Naga Besukih and begged his son to be revived. The dragon is able to return its origin as it once was. With his magic, Sidi Mantra can recover Dragon's tail. After Manik Angkeran is turned on, he apologizes and promises to be a good person. Sidi Mantra knew that his son was converted but he also understood that they could no longer live together.

In the blink of an eye he vanished. In the place where he stood arose a source of water that grew increasingly large to become the sea. With his wand, Sidi Mantra creates a line separating him from his son. Now the place becomes the Bali strait that separates the island of Java with the island of Bali.

Semoga artikel ini berguna untuk para pembaca. Kalau ada masukkan atau saran bisa kirim lewat komentar. Terima Kasih



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Cari Blog Ini

Blog Archive

Translate

Pages

Pages - Menu

Blog Archive